Wednesday, May 14, 2014

Cumi Isi Tahu Bumbu Kuning ala Master Chef Indonesia

 

Bahan:
400 gr cumi segar ukuran sedang, bersihkan dan kupas kulitnya
2 butir telur
400 ml santan 
1/2 sdt gula pasir
1 gelas air
2 lembar daun salam
5 lembar daun bawang
1 sdm garam
2 lembar daun jeruk
1/4 sdt merica bubuk
300 gr tahu, haluskan
2 batang serai, memarkan
minyak makan untuk menumis

Bumbu Halus:
8 butir bawang merah
3 siung bawang putih
3 cm kunyit
1 cm jahe
3 butir kemiri, sangrai

Cara Membuat:
1. Campur adonan tahu, garam, gula, merica bubuk, telur, dan irisan daun kemangi. Aduk hingga merata.
2. Isi adonan tahu ke dalam cumi, lalu semat dengan lidi. Kukus selama 15 menit.
3. Tumis bumbu halus, serai, daun salam, daun jeruk hingga harum. Tambahkan air, aduk merata. 
4. Tuang santan, garam, dan gula. Masak hingga mendidih.
5. Masukkan cumi, lalu masak hingga bumbu meresap dan kuah mengental.
6. Sajikan bersama nasi hangat.

Cumi Isi Bakar Bumbu Merah






Bahan:
500 gr cumi segar ukuran sedang, pisahkan dari kepalanya
200 gr tahu cina, haluskan
1 butir telur
1/2 sdt garam halus
1/4 sdt merica bubuk
1/4 sdt gula pasir
minyak makan untuk menumis

Bumbu Halus:
8 butir bawang merah
3 siung bawang putih
6 buah cabai merah
3 buah cabai rawit
1 cm jahe
4 butir kemiri, sangrai
1 sdt terasi
1/4 sdt gula pasir
1/4 sdt garam

Cara Membuat:
1. Tumis bumbu halus hingga harum, sisihkan. Biarkan hingga dingin.
2. Lumuri cumi yang telah dibersihkan dengan bumbu halus hingga merata. Diamkan selama 25 menit, sisihkan.
3. Cincang kepala cumi hingga halus.
4. Campur cincangan kepala cumi, tahu, sisa bumbu, garam, gula, dan merica bubuk. Aduk hingga rata.
5. Isi cumi dengan adonan tahu. Semat dengan lidi.
6. Bakar sambil dibolak-balik.
7. Sajikan dengan nasi hangat.

Monday, May 5, 2014

Nugget Ayam ala Esi


Bahan

Adonan Nugget :
1 kg      daging ayam bagian dada
20 gr     garam halus
30 gr     maizena
50 gr     minyak makan
50 gr     bumbu lada dan bawang putih
es batu secukupnya

Adonan Coating :
350 gr       tepung terigu
150 gr       maizena
1 1/2 sdm  bawang putih
1 sdm        lada bubuk
1 1/2 sdt    garam halus
1/2 sdt       soda kue
2 butir       telur ayam, kocok lepas
Tepung roti secukupnya
Air es secukupnya


Cara Membuat

Coating Nugget:
1. Campur tepung terigu, maizena, lada bubuk, garam halus, dan soda kue. campur hingga merata.
2. Masukkan kocokan telur, aduk hingga rata dengan spatula.
3. Tambahkan bawang putih ke dalam adonan, aduk kembali hingga rata.
4. Terakhir masukkan air es sedikit demi sedikit hingga merata. Buat adonan jangan terlalu encer karena akan susah dipakai jika terlalu encer.
5. Setelah adonan jadi, sisihkan.

Adonan Nugget:
1. Siangi daging ayam bagian dada. Buang bagian lemaknya, lalu potong daging menjadi ukuran yang lebih kecil agar mudah dihaluskan.
2. Campur semua bahan adonan Nugget lalu blender dengan suhu dingin. (bisa ditambahkan es batu untuk menjaga suhunya)
3. Tuang adonan nugget kedalam loyang yang sebelumnya sudah diolesi dengan minyak makan.
4. Kukus adonan kurang lebih 30 menit.
5. Setelah 30 menit, keluarkan adonan dari loyang lalu potong2 adonan sesuai selera Anda.
6. Masukkan potongan nugget ke dalam adonan coating. Lalu lapisi lagi dengan tepung roti. Lakukan hal ini hingga semua potongan nugget selesai di coating.
7. Susun hasil coatingan pada wadah, lalu tutup rapat dan masukkan ke dalam freezer.
8. Diamkan selama 1 malam hingga daging beku, lalu goreng nugget sesuai dengan kebutuhan.


Tips membuat nugget ayam:
Suhu adonan nugget harus selalu dijaga agar selalu dingin agar terbentuk emulsi yang bagus. Jika pada saat diblender, suhu adonan terlalu panas makan emulsi tidak akan terbentuk dan hasil dari nugget akan lembek atau tidak kenyal.

Sunday, May 4, 2014

Pemandangan Sore di Pulau Burung, Indragiri Hilir, Riau


Foto ini diambil kisaran jam 6 sore dari tempat kerjaku. Sebetulnya pemandangan aslinya lebih bagus daripada yang terlihat di foto. Matahari pada sore itu entah kenapa terlihat sangat indah dan cantik bagiku. Bentuknya yang bulat penuh berwarna orange tua dan bersinar cerah.

Sewaktu keluar dari ruang produksi, suasana sore itu sangat indah. Membuat kondisi tubuhku yang mulai lelah karena pekerjaan mendapatkan suntikan energi kembali. Suasana yang indah dan hangat sekali. Sekilas membuatku mengingat keluargaku yang jauh di Lampung sana. Entah kenapa saat itu ku sangat merindukan mereka. Sangat merindukan kehangatan keluarga, berada di tengah-tengah mereka.

Pantai Lubuk, Tanjung Batu


Pantai Lubuk merupakan salah satu tempat wisata yang ada di daerah Tanjung Batu, Riau. Warna airnya memang gak biro sih sob, tapi tempatnya bersih kok. Pasir pantainya juga lumayan halus. Selain itu, di pantai ini banyak banget batu-batu besar yang bagus buat background foto, hehehheeeee....

Naahh sebelum boat berangkat, eksis dulu kita di boat. eehhhh ada penampakan jilbab biru tuuhh, hahahhahahahaa....

Sebetulnya, butuh waktu kurang lebih 2 jam buat sampe ke pantai ini dari Pulau Burung. Pertama kita harus naik boat dulu ke Tanjung Batu, kurang lebih 60 menitan. Baru dari Pelabuhan Tanjung Batu kita lanjut lagi naek angkot ke pantainya.





Tujuan kita ke Tanjung Batu ni sebetulnya bukan cuma mau ke pantainya aja sih, tapi mau REFRESHING !!!!! Yups, rehat sejenak dari aktivitas pekerjaan, hehehehheee...
Sebelum ke pantai, mampir dulu kita ke rumahnya  Kak Yul... ni foto rumahnya..




Disini pertama kalinya gue makan sate padang asli buatan orang minangnya gan, dan rasanya nendaaaang bangeeeetttssss. mantapsssss.....


Pantai Lubuk, Tanjung Batu, Riau adalah saksi bisu tempat terukirnya sebuah kenangan manis bersama Kak Fajar, Kak Gia, Kak Yulia dan si Tuti.

Inilah keluarga kecilku di tanah perantauan. Bersama merekalah ku berbagi keluh dan kesah, tertawa bersama, walaupun kalau sedih gak suka ngajak2, heheheheee....


Kak Fajar ampe abis 2 buah kelapa muda disini, mana cerewet banget lagi pas milih kelapa mudanya, ampe ibu-ibunya pusing tujuh keliling dibuatnya, hahahahaha...... Dasar kak fajar, kakakku yang cerewet satu ini, udah meninggalkan Pulau Burung dia, menemani sang suami tercinta.... love you kak..





Salah satu foto kemesraan antara kak Yulia dan Kak Fajar.... hehehhehee. Dua sejoli yang sedang dimabuk cinta, ahhahahahhahahaaaa... Sama-sama usil dan reseh orangnya, tapi asik.






Berharap suatu saat kita bisa berkumpul lagi seperti ini kakak-kakakku...
Ku harap kalian tidak akan pernah melupakan kenangan di tempat ini...
Walaupun nantinya kita udah kepisah pulau, berharap untuk selalu menjalain komunikasi yang baik, karena aku pasti akan selalu merindukan kalian. Bersama kalianlah, keluarga kecilku di tanah perantauan, ku melewati hari-hariku dengan penuh senyuman dan kebahagiaan ...

Tulisan singkat ini kupersembahkan untuk Kak Gia, Kak Yulia, dan Kak Fajar....



Thursday, May 1, 2014

Perjalanan Menuju ke Pulau Burung, Indragiri Hilir, Riau

Pertama kalinya gue melangkahkan kaki keluar dari daerah kelahiran gue, yaitu kota Bandar Lampungku tercinta. Kepergian gue ke Pulau Burung ini bukan bermaksud untuk melarikan diri tapi buat kerja cooyyyy, hahhahaaa.....

Gue berangkat ke Pulau Burung waktu itu tanggal 16 Juli 2013 dengan rute ke Jakarta dulu make Damri baru ke Pekanbaru dengan pesawat lanjut lagi ke Tembilahan dengan travel, terakhir lanjut dengan boat ke Pulau Burung. Panjang ya perjalanannya, hahahahahahhhhaaaaa.....

Berhubung ini perjalanan pertama gue meninggalkan kota tercinta, jadi gue dianterin sama bapake... Maklum bapake khawatir sama anak gadisnya, hhehehheeee....




Nah, ni foto gue ambil di kamar gue. Yups, sebelum berangkat, gue sempetin foto dulu, yaahhh biar gak terlalu kangen nti ama kamar sendiri...

Tanggal 16 Juni 2013, 20.00 WIB gue berangkat menuju stasiun damri dengan dianter sama sobat terbaik gue, yaitu Endang dan Septiani. Mereka rela nyariin taksi buat gue karena kagak ada angkot waktu itu (maklum, udah kemaleman coooy, jadi gak ada angkot yang lewat lagi depan rumah). Setelah pamitan ama mamake, gue pergiii (sambil nahan air mata, terharu).

Besok paginya gue nyampe di Stasiun Gambir, lanjut perjalanan ke daerah Jatinegara, mampir dulu di rumahnya bibi tercinta, Bi Vivi. Di jakarta gue nginep satu malem, besok siangnya baru lanjut perjalanan ke Pekanbaru. 


Nyampe di Bandara Pekanbaru itu dah jam 6 sore. Disana dijemput dengan Om Aik. Mampir sebentar di rumahnya. Om Aik ini suaminya Bi Yayan, adeknya mamake. Bi Yayan udah lama banget gak pulang ke Lampung dan gak ada sodaranya yang pernah dateng ke Pekanbaru. Jadi gue adalah ponakan pertamanya yang nyampe di rumahnya, hhoohohoooo... Nyampe disana langsung buka puasa, istirahat bentaran karena jam 8 malem lanjut lagi perjalanan ke Tembilahan dengan travel.

Jam 4 subuh gue udah nyampe di Tembilahan. Daerah yang pertama kali gue datengin dan namanya juga masih terlalu asing di telinga gue. 


Pemandangan waktu pagi hari di Tembilahan. Ibu-ibunya rame banget yang dari pasar bawa belanjaan make kepala. Mayoritas suku disini suku Banjar, make bahasanya kalo gak salah bahasa Melayu.. Kedengeran asing banget di telinga gue, heheheheeeee......


Jam 8 pagi lanjut lagi perjalanan ke Pulau Burung dengan kapal boat. yuhuuuuuuu, panjang perjalanan ngelewatin hutan bakau.... kurang lebih jam 1 siang gue sampe di pelabuhannya...
Perjalanan yang sangat melelahkan guys....

Wednesday, April 16, 2014

Pencok Kacang Panjang khas Sunda ala Esi






Bahan :
1 ikat kacang panjang, iris halus 2-3cm

Bumbu Halus :
1 cm kencur
1/2 siung b. putih
8 buah cabe rawit (sesuai selera)
gula merah (sesuai selera)
garam, secukupnya

Cara Membuat:
1. Cuci bersih kacang panjang, tiriskan.
2. Iris halus (2-3 cm) kacang panjang, sisihkan.
3. Ulek semua bumbu hingga halus, lalu masukkan kacang panjang. Ulek hingga tercampur rata, jangan terlalu halus.
4. Sajikan dengan nasi hangat.